Budidaya udang dengan sistem Bioflok.
Biofloc.
Biofloc berasal dari dua kata yaitu Bio “kehidupan”
dan Floc “gumpalan”.
Sehingga biofloc dapat diartikan sebagai bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang melayang- layang di air.
Gumpalan tersebut terdiri dari berbagai mikroorganisme air termasuk bakteri, algae, fungi, protozoa, metazoa, rotifera, nematoda, gastrotricha dan organisme lain yang tersuspensi dengan detritus.
Budidaya udang dengan sistem Bio-Floc adalah;
• Mengembangkan komunitas bakteri di dalam tambak.
• Menumbuhkan dan menjaga dominasi bakteri di dalam tambak adalah lebih stabil daripada dominasi algae (plankton) karena tidak tergantung sinar matahari.
• kualitas air lebih stabil sehingga penggunaan air sedikit (hanya nambah).
• Dapat menekan pertumbuhan mikroba patogen.
• Bakteri terkumpul dalam suatu gumpalan yang disebut Floc, Semakin banyak floc yang terbentuk akan semakin besar pula perannya dalam merombak limbah nitrogen 10 – 100x lebih efisien daripada algae.
• Dapat bekerja siang maupun malam dan dipengaruhi cuaca.
• Dapat merubah limbah nitrogen menjadi makanan berprotein tinggi bagi ikan dan udang.
Sistem biofloc dapat meminimalkan ganti air karena dalam bioflok terdapat proses siklus “auto pemurnian air” (self purifier) yang akan merubah sisa pakan dan kotoran, gas beracun seperti ammonia dan nitrit menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Dengan meminimalkan ganti air maka peluang masuknya bibit penyakit dari luar dapat diminimalkan.
Sistem biofloc lebih stabil dibandingkan dengan system probiotik biasa dikarenakan biofloc merupakan bakteri yang tidak berdiri sendiri, melainkan berbentuk floc atau kumpulan beberapa bakteri pembentuk floc yang saling bersinergi, Sedangkan system probiotik biasa bakteri yang ada ditambak merupakan sel-sel bakteri yang berdiri sendiri secara terpisah di air, sehingga apabila ada gangguan lingkungan atau gangguan bakteri lain maka bakteri akan cepat kolaps.
System Bioflok sangat tergantung pada :
• Mikroba (terutama bakteri heterotrof).
• Plankton.
• Bahan organik dalam air
Indikator Keberhasilan Pembentukan Biofloc.
Biofloc terbentuk, jika secara visual di dapat warna air kolam coklat muda berupa gumpalan yang bergerak bersama arus air.
pH air cenderung di kisaran 7 (7,2-7,8) dengan kenaikan pH pagi dan sore yang kecil rentangnya kecil yaitu (0,02-0,2).
Mulai terjadi penaikan dan penurunan yang dinamis nilai NH4+, ion NO2‐ dan ion NO3‐ sebagai indikasi berlangsungnya proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi.
Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Sistem Biofloc:
• Bahan organik harus cukup (TOC > 100 mgC/L) dan selalu teraduk.
• Nitrogen disintesis menjadi mikrobial protein dan dapat dimakan langsung oleh udang dan ikan.
• Perlu disuplay C organik (molase, tepung terigu, tepung tapioka) secara kontinue atau sesuai dgn amonia dalam air.
• Oksigen harus cukup serta alkalinitas dan pH harus terus dijaga.
Keuntungan dan kekurangan pada sistem Bioflok adalah:
Keuntungan Sistem Bioflok.
• pH relatif stabil.
• pH nya cenderung rendah, sehingga kandungan amoniak (NH3) relatif kecil.
• Tidak tergantung pada sinar matahari dan aktivitasnya akan menurun bila suhu rendah.
• Tidak perlu ganti air (anya sedikit ganti air) sehingga biosecurity (keamanan) terjaga.
• Limbah tambak (kotoran, algae, sisa pakan, amonia) didaur ulang dan dijadikan makanan alami berprotein tinggi.
• Lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Sistem Biofloc.
• Tidak bisa diterapkan pada tambak yang bocor/rembes karena tidak ada/sedikit pergantian air.
• Memerlukan aerator cukup banyak sebagai suply oksigen.
• Aerasi harus hidup terus (24 jam/hari).
• Pengamatan harus lebih jeli dan sering muncul kasus Nitrit dan Amonia.
• Bila aerasi kurang, maka akan terjadi pengendapan bahan organik, Resiko munculnya H2S lebih tinggi karena pH airnya lebih rendah.
• Kurang cocok untuk tanah yang mudah teraduk (erosi). Jadi dasar harus benar-benar kompak (dasar berbatu / sirtu, semen atau plastik HDPE).
• Bila terlalu pekat, maka dapat menyebabkan kematian bertahap karena krisis oksigen (BOD tinggi).
• Untuk itu volume Suspended Solid dari floc harus selalu diukur, Bila telah mencapai batas tertentu, floc harus dikurangi dengan cara konsumsi pakan diturunkan.
Trimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar