Menghitung presentasi kebutuhan pakan udang perhari berdasarkan ABW dan dihitung dari biomassa udang yang ada.
Contoh.
Populasi = 100 ribu ekor
ABW = 5 gram
Biomassa = 500 kg
FR pakan = 4.5 %
Rumusnya Biomassa X FR pakan.
500 X 4.5 % = 22.5 kg
Jadi kebutuhan pakan perhari adalah 22.5 kg untuk 100 ribu ekor udang.
Untuk jam pemberian pakan sebaik nya diberikan pada pukul 07.00. 09.00. 10.00. 16.00. 19.00. 22.00.
Untuk persentasinya 100% dibagi 6.
Contoh.
Pakan 22.5kg.
Jam 07.00 = 20%. 22,5 X 20% = 4,5kg
Jam 10.00 = 20%. 22,5 X 20% = 4,5kg
Jam 13.00 = 20%. 22,5 X 20% = 4,5kg
Jam 16.00 = 15%. 22,5 X 15% = 3,3kg
Jam 19.00 = 13%. 22,5 X 13% = 2,9kg
Jam 22.00 = 12%. 22,5 X 12% = 2,7kg
= 100%.
Untuk penambahan atau pengurangan pakan.
Contoh.
Untuk penambahan pakan pada jam 10.00.
4,5kg+10% = 4,95kg.
Untuk pengurangan nya.
4,5kg - 10% = 4,05kg.
Jika udang sedang mengalami multing masal, pakan bisa dikurangi sebanyak 50%, jika 50% tida habis maka bisa di puasakan 1 ataw 2x jam pakan.
Semoga bermanpaat.
trimakasih.
Blajar usaha budidaya udang vaname
Istilah-istilah penting dalam budidaya udang vaname
Ada beberapa istilah-istilah penting yang harus di ketahui dalam budidaya udang vaname.
Diantara nya adalah.
• ABW/MBW (mean body weight) adalah.
Berat rata-rata udang per ekor (gram).
contoh.
Dalam 1 kg udang berisi 100 ekor.
1 kg = 1000 gram.
Rumusnya.
1000 gram : 100 ekor = 10.
jadi MBW udang per ekor adalah = 10 gram.
• Size.
Size adalah jumlah udang per kg.
1 kg = 1000 gram.
MBW/ABW 10 gram.
Rumusnya.
1000 gram : 10 gram = 100
Jadi size-nya adalah = 100/kg
• ADG (Average daily gain )
ADG adalah Pertambahan berat harian dalam satu periode.
misalnya kita melakukan kegiatan sempling 10 hari sekali.
Contoh.
ABW pada sampling pertama . 10 gram
ABW pada sampling kedua . 12,5 gram
Periode sampling pertama dan kedua . 10 hari
Rumusnya.
12,5gram – 10gram : 10 hari = 0.25
Jadi ADG nya adalah = 0,25 gram/hari.
• Populasi.
Populasi yaitu jumlah udang yang hidup.
Contoh;
Biomassa semua udang 1000 kg (1.000.000 gram).
ABW 10 gram.
Rumusnya.
Biomassa : ABW
1,000,000 : 10 = 100.000
Jadi populasinya adalah = 100.000 ekor.
• Biomassa.
Biomassa adalah Berat udang yang ada di tambak ( kg).
Contoh.
ABW 10 gram.
populasi 100.000 ekor.
Rumusnya.
10 gram x 100.000 ekor : 1000 = 1000
Jadi Biomassa nya adalah = 1000 kg
• Feeding Rate (FR)
FR adalah Prosentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan ABW dan dihitung dari biomassa udang yang ada.
Contoh :
Biomassa = 1.000 kg
ABW = 10 gram
FR/pakan harian = 3,9 %
Rumusnya.
= Biomassa x FR
= 1.000 x 3,9% = 39 kg/hari
• SR.
SR atau Survival Rate mengindikasikan tingkat kehidupan udang pada satu periode tertentu (persen). Jadi data SR dapat diperoleh dengan melihat perbandingan antara udang yang dipanen dibandingkan dengan jumlah udang yang di tebar di awal budidaya.
contoh,
jumlah udang yang di tebar adalah 120.000 ekor.
setelah panen diperoleh 100.000 ekor.
Rumusnya.
100.000 : 120.000 x 100% = 83
Jadi SR-nya adalah = 83%.
• FCR ( feed convertion ratio).
FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang di berikan dengan Biomassa udang yang dihasilkan.
Contoh.
Total pakan = 1500kg
Biomassa = 1000kg
Rumusnya.
Total pakan : Biomass.
1500 kg : 1000 kg) = 1,5
Jadi FCR adalah = 1,5.
Semakin rendah nilai FCR yang didapat maka semakin bagus dan pastinya semakin menguntungkan.
Trimakasih.
• ABW/MBW (mean body weight) adalah.
Berat rata-rata udang per ekor (gram).
contoh.
Dalam 1 kg udang berisi 100 ekor.
1 kg = 1000 gram.
Rumusnya.
1000 gram : 100 ekor = 10.
jadi MBW udang per ekor adalah = 10 gram.
• Size.
Size adalah jumlah udang per kg.
1 kg = 1000 gram.
MBW/ABW 10 gram.
Rumusnya.
1000 gram : 10 gram = 100
Jadi size-nya adalah = 100/kg
• ADG (Average daily gain )
ADG adalah Pertambahan berat harian dalam satu periode.
misalnya kita melakukan kegiatan sempling 10 hari sekali.
Contoh.
ABW pada sampling pertama . 10 gram
ABW pada sampling kedua . 12,5 gram
Periode sampling pertama dan kedua . 10 hari
Rumusnya.
12,5gram – 10gram : 10 hari = 0.25
Jadi ADG nya adalah = 0,25 gram/hari.
• Populasi.
Populasi yaitu jumlah udang yang hidup.
Contoh;
Biomassa semua udang 1000 kg (1.000.000 gram).
ABW 10 gram.
Rumusnya.
Biomassa : ABW
1,000,000 : 10 = 100.000
Jadi populasinya adalah = 100.000 ekor.
• Biomassa.
Biomassa adalah Berat udang yang ada di tambak ( kg).
Contoh.
ABW 10 gram.
populasi 100.000 ekor.
Rumusnya.
10 gram x 100.000 ekor : 1000 = 1000
Jadi Biomassa nya adalah = 1000 kg
• Feeding Rate (FR)
FR adalah Prosentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan ABW dan dihitung dari biomassa udang yang ada.
Contoh :
Biomassa = 1.000 kg
ABW = 10 gram
FR/pakan harian = 3,9 %
Rumusnya.
= Biomassa x FR
= 1.000 x 3,9% = 39 kg/hari
• SR.
SR atau Survival Rate mengindikasikan tingkat kehidupan udang pada satu periode tertentu (persen). Jadi data SR dapat diperoleh dengan melihat perbandingan antara udang yang dipanen dibandingkan dengan jumlah udang yang di tebar di awal budidaya.
contoh,
jumlah udang yang di tebar adalah 120.000 ekor.
setelah panen diperoleh 100.000 ekor.
Rumusnya.
100.000 : 120.000 x 100% = 83
Jadi SR-nya adalah = 83%.
• FCR ( feed convertion ratio).
FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang di berikan dengan Biomassa udang yang dihasilkan.
Contoh.
Total pakan = 1500kg
Biomassa = 1000kg
Rumusnya.
Total pakan : Biomass.
1500 kg : 1000 kg) = 1,5
Jadi FCR adalah = 1,5.
Semakin rendah nilai FCR yang didapat maka semakin bagus dan pastinya semakin menguntungkan.
Trimakasih.
Manfaat Mineral Untuk Budidaya Ikan dan Udang
Manfaat Mineral untuk budidaya ikan dang udang.
Mineral merupakan bahan anorganik yang dibutuhkan oleh ikan dan udang untuk pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisme serta mempertahankan keseimbangan osmotik dan untuk proses pertumbuhan normal ikan dan udang.
Manfaat atau fungsi mineral untuk ikan dan udang, yaitu:
penyusun utama struktur rangka seperti tulang, kepala, gigi dan sisik untuk transfer elektron dan kofaktor (mengaktifkan) dalam metabolisme, katalis dan enzim aktivator sebagai regulasi keseimbangan asam basa dan sistem osmoregulasi dari darah maupun cairan tubuh lainnya komponen penting dari vitamin, hormon, enzim dan pigmen pernapasan elektrolit Na+, K+, Mg 2+ Ca 2+ , Cl- dan HCO3- berperan utama dalam osmotik dan mengatur regulasi air dan larutan dalam ikan dan udang Mineral dibagi menjadi dua yaitu:
Mineral Mikro dan Mineral Makro.
Berikut penjelasan nya.
Mineral Mikro dan Mineral Makro.
Berikut penjelasan nya.
1. Mineral Mikro.
Mineral mikro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh setiap organisme dalam jumlah sedikit (kurang dari 100 mg/kg pakan kering),yaitu :
Besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Cobalt (Co), Molybdenum (Mo), Cromium (Cr), Selenium (Se), Fluorine (F), Iodine/Iodium (I), Nickel (Ni), dan lain-lain.
2. Mineral Makro.
Mineral makro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh organisme dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/kg pakan kering), yaitu kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sodium (Na), Potassium (K), fosfor (P), Chlorine (Cl), dan Sulfur (S).
Jenis-jenis mineral, yaitu :
Jenis-jenis mineral, yaitu :
Kalsium.
Phosphor.
Magnesium.
Sodium.
Potassium.
Klorin.
Besi.
Copper.
Mangan.
Cobalt.
Seng/zinc.
Lodium/yodium.
Selenium.
Berikut manfaat-manfaat nya.
• Kalsium (Ca).
Phosphor.
Magnesium.
Sodium.
Potassium.
Klorin.
Besi.
Copper.
Mangan.
Cobalt.
Seng/zinc.
Lodium/yodium.
Selenium.
Berikut manfaat-manfaat nya.
• Kalsium (Ca).
Kalsium merupakan unsur mineral makro yang di dalam tubuh disimpan pada tulang, gigi dan sebagian besar pada kulit dan kerangka tubuh.
Manfaat kalsium, yaitu:
perkembangan dan pemeliharaan system skeletal dan berperan dalam beberapa proses fisiologis ikan dan udang kontraksi dan relaksasi otot, transmisi impuls syaraf, pembekuan dan pengentalan darah sebagai ”intracellular regulator” atau messenger yaitu membantu regulasi aktivitas otot kerangka, jantung dan jaringan lainnya komponen utama pembentuk kerangka tubuh, gigi, kulit, tulang dan sisik mempertahankan integritas sel dan keseimbangan asam-basa aktivasi dari beberapa enzim membantu penyerapan vitamin B12 dan menjaga keseimbangan osmotik Ikan maupun udang dapat mengabsorpsi (menyerap) kalsium secara langsung dari lingkungannya.
Pengambilan kalcium melalui insang, sirip dan epithelium mulut.
Insang memegang peranan penting dalam regulasi kalsium.
Kebutuhan kalsium pada ikan berkisar antara 5 gram/kg pakan.
• Phosphor (P).
Fosfor adalah komponen pembentuk kerangka tubuh dimana tulang itu disusun oleh mineral P sebesar 16% dan Ca 37%. Manfaat phosphor, yaitu:
Komponen pembentuk kerangka tubuh penyusunan tulang, asam nukleat dan membran sel serta dalam reaksi seluler metabolisme karbohidrat, lipid dan asam amino sebagai penyanggah (buffer) dalam cairan tubuh ikan dan udang komponen DNA, RNA, ATP dan berbagai koenzim, pergerakan otot dan memelihara keseimbangan asam basa Kekurangan phosphor dapat menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat dan penurunan efisiensi pakan menyebabkan tulang belakang bengkok dan rapuh hambatan mineralisasi pada tulang peningkatan aktivitas enzim gluconeogenic di hati dan lemak karkas dengan penurunan kandungan air karkas penurunan level phosphat pada darah dan kandungan glikogen di hati deformitas kepala dan deformitas vertebrae intake phosphor yang rendah juga dapat meningkatkan aktivitas serum alkaline phosphatase peningkatan deposisi lipid di otot, hati dan vertebrae Kebutuhan phosphor sekitar 7 gram/kg pakan.
• Magnesium (Mg).
Magnesium merupakan kofaktor bagi semua enzim yang terlibat di dalam reaksi pemindahan fosfat (fosfokinase) yang menggunakan ATP dan fosfat nukleotida yang lain sebagai substrat.
Manfaat magnesium, yaitu:
Berperan sebagai kofaktor (mengaktifkan) kerja enzyme dalam metabolisme lemak, karbohidrat dan protein sebagai komponen esensial dalam menjaga homeostasis intra dan ekstra seluler.
Kekurangan magnesium, yaitu: dapat menyebabkan penurunan nafsu makan pertumbuhan menjadi lambat dan kandungan Ca dan Mg dalam tubuh dan vertebrae akan berkurang abnormal pada tulang atau organ tubuh ikan dan udang Kebutuhan magnesium untuk ikan dan udang sekitar 500 mg/kg pakan.
Kekurangan magnesium, yaitu: dapat menyebabkan penurunan nafsu makan pertumbuhan menjadi lambat dan kandungan Ca dan Mg dalam tubuh dan vertebrae akan berkurang abnormal pada tulang atau organ tubuh ikan dan udang Kebutuhan magnesium untuk ikan dan udang sekitar 500 mg/kg pakan.
• Sodium.
Manfaat sodium, yaitu :
sebagai kation monovalent antar cairan sellular untuk keseimbangan antara asam basa dan osmoregulasi.
Kekurangan sodim menyebabkan: dehidrasi, keletihan, anorexia dan kram otot. Kebutuhan sodium sekitar 1-3 g/kg pakan.
Kekurangan sodim menyebabkan: dehidrasi, keletihan, anorexia dan kram otot. Kebutuhan sodium sekitar 1-3 g/kg pakan.
• Potassium (K).
ion potassium (K) adalah elektrolit yang banyak dijumpai dalam tubuh dalam bentuk ion terdisosiasi penuh dan merupakan partikel utama yang bertanggungjawab dalam osmolaritas.
Ion K ini akan mempengaruhi kelarutan protein dan komponen lainnya.
Manfaat potassium, yaitu:
sebagai kation monovalent dalam cairan sellular, sistem syaraf dan osmoregulasi memelihara keseimbangan air dan distribusinya memelihara keseimbangan osmotik normal, asam basa dan iritabilitas otot.
Kekurangan pottasium menyebabkan:
penggunaan pakan tidak efisien pertumbuhan lambat dan kematian meningkat.
Kekurangan pottasium menyebabkan:
penggunaan pakan tidak efisien pertumbuhan lambat dan kematian meningkat.
kebutuhan potassium untuk udang yaitu berkisar 0,9% per kg pakan.
• Klorin Manfaat klorin, yaitu:
Sebagai anion monovalent dalam cairan sellular dan sistem keseimbangan asam basa komponen dari pencernaan (HCl) berperan besar dalam aktivitas osmoregulasi Kebutuhan klorin berkisar 1-5 g/kg pakan.
• Besi (Fe).
zat besi merupakan unsur mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh ikan dan manusia. Dalam makanan terdapat dua macam zat besi, yaitu dalam bentuk heme dan nonheme.
Zat besi heme ditemukan dalam bentuk hemoglobin dan zat besi nonheme dalam otot yang disebut myoglobin. Manfaat Fe, yaitu: bagian essensiil dari haeme dalam haemoglobin dan cytochromes unsur yang sangat penting dalam pigmen darah (hemoglobin dan myoglobin) terlibat dalam pengangkutan oksigen dalam darah dan urat daging (otot) serta pemindahan/transfer elektron dalam tubuh unsur yang sangat penting dari variasi sistem enzim, yang meliputi enzim katalase, enzim peroxidase, enzim xantin oksidase, enzim aldehyde oxidase dan enzim succinic dehydrogenase Kekurangan (defisiensi) zat besi menyebabkan : microcytic dan hypochromic anemia .
Kebutuhan zat besi untuk ikan yaitu maksimal 200 mg per kg pakan.
• Copper Manfaat Copper, yaitu:
komponen haeme dalam haemocyanin (pada cephalopods) sebagai kofaktor (mengaktifkan) kerja pada tyrosinase dan oksidasi vitamin C Kebutuhan copper sekitar 1-4 g/kg pakan.
• Mangan (Mn).
Manfaat Mangan, yaitu: sebagai kofaktor untuk arginase dan enzyme metabolik untuk pembentukan tulang dan regenerasi erythrocyte sebagai enzim aktivator untuk enzim yang menjembatani transfer dari grup phosphatase sebagai komponen essensial dari enzim piruvate carboxylase sebagai kofaktor (mengaktifkan) atau komponen kunci dari beberapa sistem enzim mangan essensial untuk pembentukan tulang, metabolisme karbohidrat dan siklus reproduksi kebutuhan mineral mangan untuk pakan udang yaitu 20 mg/kg pakan.
Manfaat Mangan, yaitu: sebagai kofaktor untuk arginase dan enzyme metabolik untuk pembentukan tulang dan regenerasi erythrocyte sebagai enzim aktivator untuk enzim yang menjembatani transfer dari grup phosphatase sebagai komponen essensial dari enzim piruvate carboxylase sebagai kofaktor (mengaktifkan) atau komponen kunci dari beberapa sistem enzim mangan essensial untuk pembentukan tulang, metabolisme karbohidrat dan siklus reproduksi kebutuhan mineral mangan untuk pakan udang yaitu 20 mg/kg pakan.
• Cobalt.
Manfaat cobalt, yaitu:
Manfaat cobalt, yaitu:
sebagai komponen dari cyanocobalamin (B12) sangat dibutuhkan untuk sintesa microflom pada saluran usus untuk pembentukan sel darah merah dan perawatan jaringan syaraf sebagai agen kegiatan untuk sistem variasi enzim dan mencegah anemia Kebutuhan cobalt untuk udang sekitar 0,05 mg per kg pakan.
• Seng/Zinc (Zn).
Manfaat zinc, yaitu:
sebagai essensiil untuk struktur dan fungsi insulin sebagai kofaktor (mengaktifkan) dari beberapa sistem enzim yng penting dalam proses metabolisme L.
Kekurangan (defisiensi) Zn menyebabkan, yaitu: dapat meningkatkan mortalitas, katarak pada mata serta erosi pada sirip dan kulit pertumbuhan menurun, nafsu makan rendah dan menurunkan tingkat serum alkaline phosphatase.
kebutuhan mineral zink untuk pakan udang yaitu berkisar 50 mg/kg pakan, dan untuk ikan yaitu berkisar 10.000 mg/kg pakan.
Kekurangan (defisiensi) Zn menyebabkan, yaitu: dapat meningkatkan mortalitas, katarak pada mata serta erosi pada sirip dan kulit pertumbuhan menurun, nafsu makan rendah dan menurunkan tingkat serum alkaline phosphatase.
kebutuhan mineral zink untuk pakan udang yaitu berkisar 50 mg/kg pakan, dan untuk ikan yaitu berkisar 10.000 mg/kg pakan.
• Yodium.
yodium adalah komponen integral dari hormon thyroid dan sangat penting untuk sintesis hormon thyroid, yaitu Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (Tetra iodothyronine/T4).
Manfaat yodium, yaitu: unsur pokok dari thyroxine dan regulasi penggunaan oxygen mengatur laju metabolisme seluruh proses ke dalam tubuh Kekurangan (defisiensi) yodium menyebabkan: thyroid hyperplasia (goiter) Kebutuhan Iodin sekitar 100-300 mg/kg pakanpa.
Manfaat yodium, yaitu: unsur pokok dari thyroxine dan regulasi penggunaan oxygen mengatur laju metabolisme seluruh proses ke dalam tubuh Kekurangan (defisiensi) yodium menyebabkan: thyroid hyperplasia (goiter) Kebutuhan Iodin sekitar 100-300 mg/kg pakanpa.
• Selenium (Se) Selenium adalah bagian yang melengkapi dari enzim Glutation Peroksidase yaitu suatu enzim yang merubah hydrogen peroxide dan lemak hydroperoxides ke dalam air dan lemak alkohol secara berurutan.
Manfaat selenium, yaitu: melindungi sel dari pengaruh peroxides bersama-sama dengan vitamin E berfungsi sebagai antioksi dan biologis yang melindungi polyunsaturated phospholipid di dalam sel dan sub sel membran dari kerusakan peroksidatif. kebutuhan mineral selenium untuk udang sekitar 0,05 mg per kg pakan dan ikan yaitu sekitar 70 mg/kg pakan.
Dikutip dari beberapa sumber.
Trimakasih.
Manfaat selenium, yaitu: melindungi sel dari pengaruh peroxides bersama-sama dengan vitamin E berfungsi sebagai antioksi dan biologis yang melindungi polyunsaturated phospholipid di dalam sel dan sub sel membran dari kerusakan peroksidatif. kebutuhan mineral selenium untuk udang sekitar 0,05 mg per kg pakan dan ikan yaitu sekitar 70 mg/kg pakan.
Dikutip dari beberapa sumber.
Trimakasih.
Budidaya Udang dengan sistem Bioflok
Budidaya udang dengan sistem Bioflok.
Biofloc.
Biofloc berasal dari dua kata yaitu Bio “kehidupan” dan Floc “gumpalan”.
Sehingga biofloc dapat diartikan sebagai bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang melayang- layang di air.
Gumpalan tersebut terdiri dari berbagai mikroorganisme air termasuk bakteri, algae, fungi, protozoa, metazoa, rotifera, nematoda, gastrotricha dan organisme lain yang tersuspensi dengan detritus.
Budidaya udang dengan sistem Bio-Floc adalah;
• Mengembangkan komunitas bakteri di dalam tambak.
• Menumbuhkan dan menjaga dominasi bakteri di dalam tambak adalah lebih stabil daripada dominasi algae (plankton) karena tidak tergantung sinar matahari.
• kualitas air lebih stabil sehingga penggunaan air sedikit (hanya nambah).
• Dapat menekan pertumbuhan mikroba patogen.
• Bakteri terkumpul dalam suatu gumpalan yang disebut Floc, Semakin banyak floc yang terbentuk akan semakin besar pula perannya dalam merombak limbah nitrogen 10 – 100x lebih efisien daripada algae.
• Dapat bekerja siang maupun malam dan dipengaruhi cuaca.
• Dapat merubah limbah nitrogen menjadi makanan berprotein tinggi bagi ikan dan udang.
Sistem biofloc dapat meminimalkan ganti air karena dalam bioflok terdapat proses siklus “auto pemurnian air” (self purifier) yang akan merubah sisa pakan dan kotoran, gas beracun seperti ammonia dan nitrit menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Dengan meminimalkan ganti air maka peluang masuknya bibit penyakit dari luar dapat diminimalkan.
Sistem biofloc lebih stabil dibandingkan dengan system probiotik biasa dikarenakan biofloc merupakan bakteri yang tidak berdiri sendiri, melainkan berbentuk floc atau kumpulan beberapa bakteri pembentuk floc yang saling bersinergi, Sedangkan system probiotik biasa bakteri yang ada ditambak merupakan sel-sel bakteri yang berdiri sendiri secara terpisah di air, sehingga apabila ada gangguan lingkungan atau gangguan bakteri lain maka bakteri akan cepat kolaps.
System Bioflok sangat tergantung pada :
• Mikroba (terutama bakteri heterotrof).
• Plankton.
• Bahan organik dalam air Indikator Keberhasilan Pembentukan Biofloc.
Biofloc terbentuk, jika secara visual di dapat warna air kolam coklat muda berupa gumpalan yang bergerak bersama arus air.
pH air cenderung di kisaran 7 (7,2-7,8) dengan kenaikan pH pagi dan sore yang kecil rentangnya kecil yaitu (0,02-0,2).
Mulai terjadi penaikan dan penurunan yang dinamis nilai NH4+, ion NO2‐ dan ion NO3‐ sebagai indikasi berlangsungnya proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi.
Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Sistem Biofloc:
• Bahan organik harus cukup (TOC > 100 mgC/L) dan selalu teraduk.
• Nitrogen disintesis menjadi mikrobial protein dan dapat dimakan langsung oleh udang dan ikan.
• Perlu disuplay C organik (molase, tepung terigu, tepung tapioka) secara kontinue atau sesuai dgn amonia dalam air.
• Oksigen harus cukup serta alkalinitas dan pH harus terus dijaga.
Keuntungan dan kekurangan pada sistem Bioflok adalah:
Keuntungan Sistem Bioflok.
• pH relatif stabil.
• pH nya cenderung rendah, sehingga kandungan amoniak (NH3) relatif kecil.
• Tidak tergantung pada sinar matahari dan aktivitasnya akan menurun bila suhu rendah.
• Tidak perlu ganti air (anya sedikit ganti air) sehingga biosecurity (keamanan) terjaga.
• Limbah tambak (kotoran, algae, sisa pakan, amonia) didaur ulang dan dijadikan makanan alami berprotein tinggi.
• Lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Sistem Biofloc.
• Tidak bisa diterapkan pada tambak yang bocor/rembes karena tidak ada/sedikit pergantian air.
• Memerlukan aerator cukup banyak sebagai suply oksigen.
• Aerasi harus hidup terus (24 jam/hari).
• Pengamatan harus lebih jeli dan sering muncul kasus Nitrit dan Amonia.
• Bila aerasi kurang, maka akan terjadi pengendapan bahan organik, Resiko munculnya H2S lebih tinggi karena pH airnya lebih rendah.
• Kurang cocok untuk tanah yang mudah teraduk (erosi). Jadi dasar harus benar-benar kompak (dasar berbatu / sirtu, semen atau plastik HDPE).
• Bila terlalu pekat, maka dapat menyebabkan kematian bertahap karena krisis oksigen (BOD tinggi).
• Untuk itu volume Suspended Solid dari floc harus selalu diukur, Bila telah mencapai batas tertentu, floc harus dikurangi dengan cara konsumsi pakan diturunkan.
Trimakasih.
Biofloc.
Biofloc berasal dari dua kata yaitu Bio “kehidupan” dan Floc “gumpalan”.
Sehingga biofloc dapat diartikan sebagai bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang melayang- layang di air.
Gumpalan tersebut terdiri dari berbagai mikroorganisme air termasuk bakteri, algae, fungi, protozoa, metazoa, rotifera, nematoda, gastrotricha dan organisme lain yang tersuspensi dengan detritus.
Budidaya udang dengan sistem Bio-Floc adalah;
• Mengembangkan komunitas bakteri di dalam tambak.
• Menumbuhkan dan menjaga dominasi bakteri di dalam tambak adalah lebih stabil daripada dominasi algae (plankton) karena tidak tergantung sinar matahari.
• kualitas air lebih stabil sehingga penggunaan air sedikit (hanya nambah).
• Dapat menekan pertumbuhan mikroba patogen.
• Bakteri terkumpul dalam suatu gumpalan yang disebut Floc, Semakin banyak floc yang terbentuk akan semakin besar pula perannya dalam merombak limbah nitrogen 10 – 100x lebih efisien daripada algae.
• Dapat bekerja siang maupun malam dan dipengaruhi cuaca.
• Dapat merubah limbah nitrogen menjadi makanan berprotein tinggi bagi ikan dan udang.
Sistem biofloc dapat meminimalkan ganti air karena dalam bioflok terdapat proses siklus “auto pemurnian air” (self purifier) yang akan merubah sisa pakan dan kotoran, gas beracun seperti ammonia dan nitrit menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Dengan meminimalkan ganti air maka peluang masuknya bibit penyakit dari luar dapat diminimalkan.
Sistem biofloc lebih stabil dibandingkan dengan system probiotik biasa dikarenakan biofloc merupakan bakteri yang tidak berdiri sendiri, melainkan berbentuk floc atau kumpulan beberapa bakteri pembentuk floc yang saling bersinergi, Sedangkan system probiotik biasa bakteri yang ada ditambak merupakan sel-sel bakteri yang berdiri sendiri secara terpisah di air, sehingga apabila ada gangguan lingkungan atau gangguan bakteri lain maka bakteri akan cepat kolaps.
System Bioflok sangat tergantung pada :
• Mikroba (terutama bakteri heterotrof).
• Plankton.
• Bahan organik dalam air Indikator Keberhasilan Pembentukan Biofloc.
Biofloc terbentuk, jika secara visual di dapat warna air kolam coklat muda berupa gumpalan yang bergerak bersama arus air.
pH air cenderung di kisaran 7 (7,2-7,8) dengan kenaikan pH pagi dan sore yang kecil rentangnya kecil yaitu (0,02-0,2).
Mulai terjadi penaikan dan penurunan yang dinamis nilai NH4+, ion NO2‐ dan ion NO3‐ sebagai indikasi berlangsungnya proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi.
Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Sistem Biofloc:
• Bahan organik harus cukup (TOC > 100 mgC/L) dan selalu teraduk.
• Nitrogen disintesis menjadi mikrobial protein dan dapat dimakan langsung oleh udang dan ikan.
• Perlu disuplay C organik (molase, tepung terigu, tepung tapioka) secara kontinue atau sesuai dgn amonia dalam air.
• Oksigen harus cukup serta alkalinitas dan pH harus terus dijaga.
Keuntungan dan kekurangan pada sistem Bioflok adalah:
Keuntungan Sistem Bioflok.
• pH relatif stabil.
• pH nya cenderung rendah, sehingga kandungan amoniak (NH3) relatif kecil.
• Tidak tergantung pada sinar matahari dan aktivitasnya akan menurun bila suhu rendah.
• Tidak perlu ganti air (anya sedikit ganti air) sehingga biosecurity (keamanan) terjaga.
• Limbah tambak (kotoran, algae, sisa pakan, amonia) didaur ulang dan dijadikan makanan alami berprotein tinggi.
• Lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Sistem Biofloc.
• Tidak bisa diterapkan pada tambak yang bocor/rembes karena tidak ada/sedikit pergantian air.
• Memerlukan aerator cukup banyak sebagai suply oksigen.
• Aerasi harus hidup terus (24 jam/hari).
• Pengamatan harus lebih jeli dan sering muncul kasus Nitrit dan Amonia.
• Bila aerasi kurang, maka akan terjadi pengendapan bahan organik, Resiko munculnya H2S lebih tinggi karena pH airnya lebih rendah.
• Kurang cocok untuk tanah yang mudah teraduk (erosi). Jadi dasar harus benar-benar kompak (dasar berbatu / sirtu, semen atau plastik HDPE).
• Bila terlalu pekat, maka dapat menyebabkan kematian bertahap karena krisis oksigen (BOD tinggi).
• Untuk itu volume Suspended Solid dari floc harus selalu diukur, Bila telah mencapai batas tertentu, floc harus dikurangi dengan cara konsumsi pakan diturunkan.
Trimakasih.
Kanibalisme pada udang
Kanibalisme pada udang.
Didalam suatu budidaya udang sering di jumpai suatu kanibalisme.
Kenapa bisa terjadi kanibalisme,
karena udang merupakan bangsa hewan krustasae, semua jenis bangsa krustasae bersifat kanibal, suka memangsa sesama jenis.
Karena itu kanibalisme udang menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi pembudidaya.
Kanibalisme udang sering ditemukan saat terjadi molting proses pergantian kulit udang.
Saat udang molting, udang akan mengeluarkan cairan yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik yang baunya sangat merangsang nafsu makan udang.
Cairan itulah yang membangkitkan sifat kanibalisme pada udang.
Beberapa paktor juga yang mengakibatkan kanibalisme pada udang apabila dalam satu tambak mempunyai banyak perbedaan ukuran udang.
Udang yang lebih kecil sangat rentan dimakan oleh udang yang lebih besar.
Selain itu, jika udang dalam kondisi kekurangan asupan makanan, sifat kanibalisme udang bakal timbul.
Kenapa bisa terjadi kanibalisme,
karena udang merupakan bangsa hewan krustasae, semua jenis bangsa krustasae bersifat kanibal, suka memangsa sesama jenis.
Karena itu kanibalisme udang menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi pembudidaya.
Kanibalisme udang sering ditemukan saat terjadi molting proses pergantian kulit udang.
Saat udang molting, udang akan mengeluarkan cairan yang mengandung asam amino, enzim dan senyawa organik yang baunya sangat merangsang nafsu makan udang.
Cairan itulah yang membangkitkan sifat kanibalisme pada udang.
Beberapa paktor juga yang mengakibatkan kanibalisme pada udang apabila dalam satu tambak mempunyai banyak perbedaan ukuran udang.
Udang yang lebih kecil sangat rentan dimakan oleh udang yang lebih besar.
Selain itu, jika udang dalam kondisi kekurangan asupan makanan, sifat kanibalisme udang bakal timbul.
Tidak ada cara untuk mengobati sifat kanibalisme pada udang, tapi para pembudidaya dapat menimalisirnya dengan cara yang tepat.
Beberapa cara untuk menimalkan kanibalisme udang, yaitu :
• Benur udang harus memiliki keseragaman yang relative sama, agar peristiwa memangsa udang yang lebih lemah tidak terjadi (udang yang lebih besar memangsa udang yang lebih kecil).
Beberapa cara untuk menimalkan kanibalisme udang, yaitu :
• Benur udang harus memiliki keseragaman yang relative sama, agar peristiwa memangsa udang yang lebih lemah tidak terjadi (udang yang lebih besar memangsa udang yang lebih kecil).
• Miliki strategi program pemberian pakan yang terencana dengan baik, Salah satunya dengan mengikuti tingkat kebutuhan udang berdasarkan hasil pengamatan yang cermat dan teliti.
• Berikan pakan yang sehat dari mulai benur hingga dewasa, sepertiArtemia Arcyst, Artemia Mackay , P. Monodon.
• Berikan pakan tambahan dan suplemen untuk udang seperti, Aqua-vit , Superzyme agar udang memiliki imunitas yang baik, sehingga tidak mudah terserang virus.
• Perhatikan selalu pencernaan dan tinja udang, hal ini dilakukan untuk mendeteksi awal terjadinya proses kanibalisme yang akan terjadi dan yang telah terjadi.
Sebaiknya para pembudidaya udang memahami sifat alami kanibalisme antar udang, sehingga bisa menyiapkan strategi yang tepat untuk ke depannya dalam berbudidaya dan bisa mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Trimakasih.
Semoga bermanfaat.
• Berikan pakan yang sehat dari mulai benur hingga dewasa, sepertiArtemia Arcyst, Artemia Mackay , P. Monodon.
• Berikan pakan tambahan dan suplemen untuk udang seperti, Aqua-vit , Superzyme agar udang memiliki imunitas yang baik, sehingga tidak mudah terserang virus.
• Perhatikan selalu pencernaan dan tinja udang, hal ini dilakukan untuk mendeteksi awal terjadinya proses kanibalisme yang akan terjadi dan yang telah terjadi.
Sebaiknya para pembudidaya udang memahami sifat alami kanibalisme antar udang, sehingga bisa menyiapkan strategi yang tepat untuk ke depannya dalam berbudidaya dan bisa mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Trimakasih.
Semoga bermanfaat.
Nilay optimal alkalinitas untuk budidaya udang vaname
Sekilas tentang alkalinitas.
Apa sh alkalinitas itu.
Apa sh alkalinitas itu.
Alkalinitas adalah kemampuan pem-buffer-an dari ion bikarbonat, ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga dapat menurunkan keasaman atau menaikkan pH. Alkalinitas merupakan besaran yang menunjukkan kandungan ion bikarbonat (HCO3-) dan karbonat (CO3=) di dalam air.
Nilai optimalnya alkalinitas untuk tambak udang vaname adalah 120mg/l dan maksimum nya 200mg/l
Air dengan alkalinitas yang rendah mempunyai daya penyangga yang rendah terhadap pH.
Alkalinitas air sangat erat kaitannya dengan ketersediaan karbondpoksida untuk proses potosintesis tumbuhan air seperti fitoplanton.
Untuk menstabilkan alkalinitas ataw menaikan alkalinitas ditambak dengan cara pengapuran kususnya dolomit. Pengapuran yang benar adalah dengan cara menebar di dasar tambak atau permukaan air. Jenis kapur yang biasa kita gunakan adalah CaCO3 (kalsium karbonat), CaMg(CO3)2 (dolomit), CaO (kalsium oksida), Ca(OH) 2 (kalsium hidroksida). Karena semua jenis kapur yang digunakan umumnya mengandung unsur Ca (kalsium) yang penting bagi pembentukan kulit udang, maka alkalinitas ini juga sering dikaitkan dengan proses pembentukan kulit udang setelah molting.
Trimakasih sudah berkunjung.
Mari berbagi ilmu dan pengetahuan.
Nilai optimalnya alkalinitas untuk tambak udang vaname adalah 120mg/l dan maksimum nya 200mg/l
Air dengan alkalinitas yang rendah mempunyai daya penyangga yang rendah terhadap pH.
Alkalinitas air sangat erat kaitannya dengan ketersediaan karbondpoksida untuk proses potosintesis tumbuhan air seperti fitoplanton.
Untuk menstabilkan alkalinitas ataw menaikan alkalinitas ditambak dengan cara pengapuran kususnya dolomit. Pengapuran yang benar adalah dengan cara menebar di dasar tambak atau permukaan air. Jenis kapur yang biasa kita gunakan adalah CaCO3 (kalsium karbonat), CaMg(CO3)2 (dolomit), CaO (kalsium oksida), Ca(OH) 2 (kalsium hidroksida). Karena semua jenis kapur yang digunakan umumnya mengandung unsur Ca (kalsium) yang penting bagi pembentukan kulit udang, maka alkalinitas ini juga sering dikaitkan dengan proses pembentukan kulit udang setelah molting.
Trimakasih sudah berkunjung.
Mari berbagi ilmu dan pengetahuan.
Nilai optimal DO untuk budidaya udang vaname
DO atau Dissolved Oxygen.
DO adalah sejumlah oksigen yang terikat (terlarut) dalam partikel air.
Do berpungsi untuk penghasil energi bagi udang untuk melakukan beragam aktivitas, seperti pertumbuhan, berepproduksi dan lain sebagay nya.
DO dihasilkan dari fotosintesa phytoplankton saat siang hari dan kincir air.
DO yang optimal untuk budidaya udang vannamei disarankan kisaran 4 – 8 ppm. Dengan Do 4-8ppm udang akan merasa nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik.
Do dipengaruhi oleh suhu, salinitas, pH dan bahan organik.
Perlu kita ketahui bahwa Semakin tinggi salinitas air maka DO semakin rendah.
Do yang selalu rendah juga dapat disebabkan oleh lumut, plankton yang mati, kekentalan air serta jumlah bahan organik yang menumpuk di dasar tambak.
Antisipasinya adalah kita bisa memambahkan kincir air ataw aerator yang memiliki gelembung udara yang sangat kecil sehingga dapat membantu menguapkan kadar garam, mengangkat partikel-partikel organik yang kecil dan partikel-partikel gas beracun
Dengan menggunakan kincir air,maka permukaan air tambak dipecah-pecah menjadi butiran kecil, sehingga luas permukaan air menjadi lebih luas yang menjadikan permukaan air yang mengalami kontak langsung dengan udara menjadi besar sehingga oksigen dapat terlarut dalam air dalam jumlah yang banyak.
Air mengalir. Air yang selalu bergerak akan mempunyai kandungan DO yang lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tenang, karena selalu terjadi kontak dengan udara bebas.
Do berpungsi untuk penghasil energi bagi udang untuk melakukan beragam aktivitas, seperti pertumbuhan, berepproduksi dan lain sebagay nya.
DO dihasilkan dari fotosintesa phytoplankton saat siang hari dan kincir air.
DO yang optimal untuk budidaya udang vannamei disarankan kisaran 4 – 8 ppm. Dengan Do 4-8ppm udang akan merasa nyaman dan dapat bertumbuh dengan baik.
Do dipengaruhi oleh suhu, salinitas, pH dan bahan organik.
Perlu kita ketahui bahwa Semakin tinggi salinitas air maka DO semakin rendah.
Do yang selalu rendah juga dapat disebabkan oleh lumut, plankton yang mati, kekentalan air serta jumlah bahan organik yang menumpuk di dasar tambak.
Antisipasinya adalah kita bisa memambahkan kincir air ataw aerator yang memiliki gelembung udara yang sangat kecil sehingga dapat membantu menguapkan kadar garam, mengangkat partikel-partikel organik yang kecil dan partikel-partikel gas beracun
Dengan menggunakan kincir air,maka permukaan air tambak dipecah-pecah menjadi butiran kecil, sehingga luas permukaan air menjadi lebih luas yang menjadikan permukaan air yang mengalami kontak langsung dengan udara menjadi besar sehingga oksigen dapat terlarut dalam air dalam jumlah yang banyak.
Air mengalir. Air yang selalu bergerak akan mempunyai kandungan DO yang lebih tinggi dibandingkan dengan air yang tenang, karena selalu terjadi kontak dengan udara bebas.
Cukup sgitu yang saya tau tentang DO.
Trimakasih.
Trimakasih.
Langganan:
Postingan (Atom)